Rabu, 25 Mei 2022

MUDIK




Mei, katamu mudik adalah upaya menenangkan setiap letupan rindu yang lama menabuh dinding ingatan. 
Sebuah perjalanan menuju tempat paling nyaman, 
dimana setiap jengkalnya berisikan kenangan dan harapan. 

Namun bagiku, mudik hanyalah perjalanan dari segalaku menuju tiadamu. 
Rinai-rinai gerimis yang jatuh, mampu memulangkan segala tentangmu. 
Menciptakan arus rindu yang kian sulit di urai, 
Ramai lancar memadati setiap ruas sepi yang telah beranak sungai. 

Mei, bagaimana aku bisa mudik jika jiwaku sudah terlanjur tertanam di tanah rantaumu? 
Dan tempat pulang yang kau sebut rumah itu hanyalah ilusi bagi cintaku yang piatu.