Selamat
malam para pecundang yang tetap mengharapkan kisah cinta yang indah walau
berkali kali disadarkan oleh realita yang pahit.
Sama seperti
sebelumnya gue kembali di temani segelas kopi dingin yang setia pada tugasnya
sebagai pengalir inspirasi dari langit di iringi puluhan lagu Sheila on Seven..
Malam ini otak
meminta gue untuk menuangkan lewat tulisan,
sebuah ratapan
atas hati yang mulai menyelisihi nya untuk kembali jatuh cinta pada sebuah
keindahan yang di sebut wanita..
Layaknya postingan-postingan
gue sebelumnnya,
Postingan ini
tetap lah postingan sampah yang berisi curhatan seorang pecinta yang payah.
Oke cukup
mukodimahnya.
Dua mingguan
ini gue akhirnya kembali di landa yang namanya jatuh cinta.
Gue pastikan
ini jatuh cinta karena gue sudah sangat khatam dengan sensasinya,
Dari sesaknya
hati saat bertemu, ribuan kosa kata yang tak lagi terangkai dikepala saat berhadapan
dengannya hingga mulainya gue mengikuti setiap up date-an dari semua media sosialnya dan mulai kasih
perhatian-perhatian sampah yang sangat basi saat chat di WA.
Walau gue
berkali-kali memohon kepada hati untuk jangan lagi jatuh pada wanita yang sulit
untuk di jadikan nyata.
Tapi dia
tetap kembali jatuh sesukanya !
Memang tidak
ada yang salah dari jatuh cinta kepada sebuah keindahan,
Juga tak ada
yang perlu di takuti atas akhir cerita yang bahkan belum di mulai.
Tapi satu-satunya
hal yang membuat gue membenci jatuh cinta adalah
gue seketika menjadi Drama Queen.
Hidup gue
yang tadi nya gue rasa keren.
Tanpa cinta
tanpa, tanpa lagu-lagu mellow, tanpa dramatisasi atas segala yang terjadi.
Sekarang menjadi
sangat-sangat menjijikkan !
Gue mulai
berlebihan mengikuti kemana dan apa yang hati katakan.
Gue mulai
mencari-cari perhatian doi dengan post-post lagu-lagu cinta kampret di status whasapp,
Gue mulai
buat caption menjijikkan tentang kesetiaan di Instagram,
Gue mulai
post segala kemalangan gue atas cinta demi berharap doi simpatik,
Gue mulai
berperan sebagai pria paling pantas di perhatiakan di alam semesta,
Hidup gue
jadi sangat – sangat dramatis, kampret !
Ya itulah Drama Queen..
Seorang
teman menasehati gue setelah dia menyadari kalau gue akhir – akhir ini menjadi
menjijikkan karena sedang jatuh cinta.
Dia bilang, “boe,
kalau selama ini elo selalu jatuh cinta dan berujung dengan
penolakan-penolakan, coba elo rubah metode mencinta yang selama ini elo terapkan
kepada wanita-wanita indah terdahulu.”
Kalau berkali-kali
gagal itu yang salah adalah metodenya.
Gue akui apa
yang disampaikan temen gue itu sangat-sangat benar.
Gue memang sudah
lama menganalisa penyebab penolakan-penolakan atas cinta-cinta gue sebelumnya,
dari jutaan penyebab gue ditolak, semua mengerucut pada,
PAYAHNYA GUE
SAAT SUDAH BERHADAPAN DENGAN SI-DIA
Entahlah, setiap
gue jatuh hati pada seorang wanita gue selalu berlebihan dalam menyikapi
perasaan.
Gue selalu merasa
si-dia terlalu tinggi dan gue terlalu hina.
Efeknya saat
si-dia ada tepat di depan gue gue cuma bisa meliriknya,
Berpaling muka
saat tatapan kami mulai bertemu,
Mencoba mencari-cari
perhatian dengan segala ke-recehan,
Gue berasa
seperti membeku dan di satu sisi gue berharap dia berlalu agar diri ini kembali
normal.
Tapi di satu
sisi gue pengen dia berada di depan mata gue salamanya.
Agar gue
bisa selalu menatap indahnya dia.
Gue sangat-sangat
sadar hal itu adalah kelemahan gue saat mencintai seorang wanita.
Dan gue gak
bisa apa-apa untuk merubah itu semua.
kampret
Sekian
postingan malem ini,
Jatuh cinta
itu bener – bener enggak keren !!
Gue bener
bener pengen hidup normal tanpa cinta,
Tetap keren
tanpa Drama Queen yang menjijikkan !!