Jumat, 12 Oktober 2018

Drama Queen


Selamat malam para pecundang yang tetap mengharapkan kisah cinta yang indah walau berkali kali disadarkan oleh realita yang pahit.

Sama seperti sebelumnya gue kembali di temani segelas kopi dingin yang setia pada tugasnya sebagai pengalir inspirasi dari langit di iringi puluhan lagu Sheila on Seven..

Malam ini otak meminta gue untuk menuangkan lewat tulisan,
sebuah ratapan atas hati yang mulai menyelisihi nya untuk kembali jatuh cinta pada sebuah keindahan yang di sebut wanita..

Layaknya postingan-postingan gue sebelumnnya,
Postingan ini tetap lah postingan sampah yang berisi curhatan seorang pecinta yang payah.

Oke cukup mukodimahnya.

Dua mingguan ini gue akhirnya kembali di landa yang namanya jatuh cinta.
Gue pastikan ini jatuh cinta karena gue sudah sangat khatam dengan sensasinya,

Dari sesaknya hati saat bertemu, ribuan kosa kata yang tak lagi terangkai dikepala saat berhadapan dengannya hingga mulainya gue mengikuti setiap up date-an dari semua media sosialnya dan mulai kasih perhatian-perhatian sampah yang sangat basi saat chat di WA.

Walau gue berkali-kali memohon kepada hati untuk jangan lagi jatuh pada wanita yang sulit untuk di jadikan nyata.
Tapi dia tetap kembali jatuh sesukanya !



Memang tidak ada yang salah dari jatuh cinta kepada sebuah keindahan,
Juga tak ada yang perlu di takuti atas akhir cerita yang bahkan belum di mulai.
Tapi satu-satunya hal yang membuat gue membenci jatuh cinta adalah 
gue seketika menjadi Drama Queen.

Hidup gue yang tadi nya gue rasa keren.
Tanpa cinta tanpa, tanpa lagu-lagu mellow, tanpa dramatisasi atas segala yang terjadi.
Sekarang menjadi sangat-sangat menjijikkan !

Gue mulai berlebihan mengikuti kemana dan apa yang hati katakan.
Gue mulai mencari-cari perhatian doi dengan post-post lagu-lagu cinta kampret di status whasapp,
Gue mulai buat caption menjijikkan tentang kesetiaan di Instagram,
Gue mulai post segala kemalangan gue atas cinta demi berharap doi simpatik,
Gue mulai berperan sebagai pria paling pantas di perhatiakan di alam semesta,
Hidup gue jadi sangat – sangat dramatis, kampret !
Ya itulah Drama Queen..

Seorang teman menasehati gue setelah dia menyadari kalau gue akhir – akhir ini menjadi menjijikkan karena sedang jatuh cinta.
Dia bilang, “boe, kalau selama ini elo selalu jatuh cinta dan berujung dengan penolakan-penolakan, coba elo rubah metode mencinta yang selama ini elo terapkan kepada wanita-wanita indah terdahulu.”

Kalau berkali-kali gagal itu yang salah adalah metodenya.

Gue akui apa yang disampaikan temen gue itu sangat-sangat benar.
Gue memang sudah lama menganalisa penyebab penolakan-penolakan atas cinta-cinta gue sebelumnya, dari jutaan penyebab gue ditolak, semua mengerucut pada,
PAYAHNYA GUE SAAT SUDAH BERHADAPAN DENGAN SI-DIA

Entahlah, setiap gue jatuh hati pada seorang wanita gue selalu berlebihan dalam menyikapi perasaan.
Gue selalu merasa si-dia terlalu tinggi dan gue terlalu hina.
Efeknya saat si-dia ada tepat di depan gue gue cuma bisa meliriknya,
Berpaling muka saat tatapan kami mulai bertemu,
Mencoba mencari-cari perhatian dengan segala ke-recehan,
Gue berasa seperti membeku dan di satu sisi gue berharap dia berlalu agar diri ini kembali normal.
Tapi di satu sisi gue pengen dia berada di depan mata gue salamanya.
Agar gue bisa selalu menatap indahnya dia.

Gue sangat-sangat sadar hal itu adalah kelemahan gue saat mencintai seorang wanita.
Dan gue gak bisa apa-apa untuk merubah itu semua.
kampret

Sekian postingan malem ini,

Jatuh cinta itu bener – bener enggak keren !!
Gue bener bener pengen hidup normal tanpa cinta,
Tetap keren tanpa Drama Queen yang menjijikkan !!