Sabtu, 04 April 2020

LAGU, LUKA DAN MASANYA

Selamat dirumah aja, entah yang stay at home dengan tujuan mulia untuk memutus rantai wabah Coronavirus, entah karena dilanda buntu berkepanjangan sehingga jangankan keluar rumah, buka pintu kulkas aja males na’udzubillah, atau ada yang sengaja stay at home karena mengindar dari teman yang hutangnya belum sempet dibayar, apapun alasan kalian, semoga kita selalu sehat.

Izinkan saya membuka postingan ini dengan sebuah quote:
“Saat kita senang kita menikmati musiknya, namun saat sedih kita memahami liriknya”

Yap, walaupun musik dan lirik itu sebuah satu kesatuan,
Namun keadaan dan suasana hati bisa membuat kita lebih menikmati salah satunya.
Sama seperti durasi centang abu menjadi biru, pada saat normal mungkin itu biasa aja,
tapi pada saat tertentu itu bisa lebih mengesalkan dari duduk satu sheet dengan bapak-bapak bau ketek di bus.

Didalam kehidupan, mungkin ada beberapa lagu yang pernah kita jadikan tema hidup,
lagu yang menggambarkan bagaimana kita menjalani kehidupan,
juga lagu yang menyemangati kita di pagi hari,
menemani kita tidur dimalam hari,
sampai lagu yang setia menemani saat-saat kita patah hati.

Di postingan ini saya ingin membahas beberapa lagu yang jika saya mendengarnya saya akan teringat pada suatu masa dimana cinta dan kesia-siaan menjadi satu kesatuan.

REPVBLIK – HANYA INGIN KAU TAHU
Sekitar tahun 2007,
Saat itu saya sedang berada dikelas dua SMA,
Seorang wanita pernah bilang kalau dia sangat membenci lagu Hanya Ingin Kau Tahu miliknya Repvblik,
Saya tanya kenapa, alasannya karena seorang lelaki yang dia gak suka memberikan lagu itu sebagai ungkapan rasa sayang nya.
Saat itu saya ikut membodoh-bodohi lelaki itu,
Bodohlah, egoislah, gak terima kenyataan kalau sudah ditolak lah dan sebagainya.
Satu tahun berselang, saat kami berada di SMA yang sama.
Ternyata saya berada di posisi yang sama dengan lelaki itu.
Dengan lagu dan balasan yang sama.

FATIN SHIDQIA – AKU MEMILIH SETIA
Di tahun 2013,
Saat itu saya kuliah semester sepuluh (normalnya selesai di semester delapan)
Saya menjalin relationship sebagai orang kedua,
Menjalani backstreet dengan seorang wanita yang sudah memiliki (boleh saya menyebutnya anjing ?)
Disaat saya sedang sayang-sayangnya,
Memujanya diatas segalanya,
Dia meminta saya untuk mendengarkan lagu Fatin Shidqia yang kala itu sedang booming dengan judul Aku Memilih Setia, lagu yang menegaskan bahwa berjuang sekeras apapun saya tetaplah juara kedua.

CAKRA KHAN – KEKASIH BAYANGAN
Untuk kali pertama saya menghayati lagu ini,
Saya teringat beberapa tahun yang lalu,
Saat wanita yang kini telah bahagia dengan suaminya yang gagah dan anaknya yang lucu masih menjadi wanita paling saya harapkan menjadi ibu dari anak-anak saya,
Bertahun kami saling mengisi kehidupan satu sama lain,
Dan saya yakin bahwa dia sangat tau kalau saya mencintai dia,
Namun hingga dia menikah,
Kami hanya sebatas sahabat baik, tidak pernah lebih.
Dulu sekali saya pernah bertanya kepada dia:
Apa dia pernah mencintai saya ?
Dia menjawab iya, tapi hanya tiga jam.

Saat ini saya sedang menjalani hubungan dengan seorang wanita,
Lagu RADIOHEAD dengan judul CREEP tengah menjadi lagu favorite saya,
Enggan nya dia mempublish hubungan kami di Instagram membuat saya sedikit insecure,
Itulah mengapa lagu Creep dari Radiohead terasa sempurna.

Mungkin cukup segini aja,
Terimakasih sudah berkenan membaca hingga paragraph ini,
Semoga kita senantiasa bisa mengambil pelajaran dari masalalu,
Untuk tak patah harap walau konsekuensi dari berharap adalah kecewa,
Tak lelah jatuh hati walau konsekuensi dari jatuh hati adalah patah lagi,
Tak henti menjadi dewasa walau konsekuensi dari menjadi dewasa adalah kehilangan banyak hal hingga kita semakin hebat berdamai dengan keadaan.