Selasa, 31 Desember 2019

NAPAK TILAS 2019

Selamat menjelang pergantian tahun para pujangga yang sedang dimabuk asmara,
Dimana tak ada satupun beratnya masalah dunia, mampu mengalihkan bahagianya jatuh cinta.
haha

Selamat melepas tahun 2019 teman-teman,
Tetaplah semangat walau banyak pengharapan yang masih berkahir untuk diikhlaskan.
Semoga kita tidak pernah bosan untuk tetap memasukkan harapan-harapan terbaik dalam resolusi tahun depan.

Tahun ini mungkin bagi sebagian besar rakyat Indonesia hanya tentang Menunggu Pilpres – Pilpres – Nunggu Pengumuman – Pengumuman – Nunggu Hasil MK – Pengumuman Hasil MK dan tahu-tahu sudah Akhir Tahun

Saya pun demikian, ditahun ini andai tanpa kehadiran “dia” hampir gak ada hal menarik untuk gue tulis menjadi postingan rutin akhir tahun.

Ditahun ini tiga sahabat terbaik gue, Hendy, Dian Alaska dan Ari Yanto menikah, gue sangat bahagia akhirnya mereka telah menemukan apa yang akan mereka lihat pertama kali ketika bangun tidur, teman menua dan merenta, wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anak mereka.
Mereka telah menemukannya, selamat Tet, Lul dan Roy :)

Walau sesudahnya gue jadi seperti kehilangan teman,
Entah mengapa, mau se-okong gimapun persahabatan kita,
Semua akan seperti ada gap saat salah satunya menikah.

Hendy Januari, Dian Alaska Juni, Ari Yanto Desember
Di tiga bulan ini pertanyaan, Kamu kapan nyusul ? Abang nya kapan dikondangin ? dan pertanyaan-pertanyaan kampret sejenisnya terdengar bukan lagi memotivasi !



Di tahun ini gue untuk pertama kali mendaki Bukit/Gunung tertinggi di Lampung; Bukit Pesagi,
Dengen motivasi untuk melampiaskan kekesalan gue akan diri gue yang belum juga bisa menemukan seorang wanita untuk dijadikan pasangan hidup.
Pasca Dian Alaska menikah.
Walau awalnya gue kapok, tapi ternyata momen menaklukkan keputus asaan dan rasa lelah tak terkira itu lumayan ngangenin.



Di bulan September untuk pertama kalinya juga  gue menginjakkan kaki di Bandung, 10 Hari di Lembang, 5 hari pulang pergi Lembang – Subang.
Dan gue berjanji, suatu hari nanti akan kesana lagi dengan keluarga kecil kita, menikmati indahmu dalam romantisnya Bandung.

Ditahun ini, bulan Desember lah yang terbaik.
Dibulan ini semesta mempertemukan kita,
Sosok indah bernama Muria,
Membuat tahun ini tak berakhir sia-sia,
Tak perlu waktu lama untuk memastikan ini cinta,
Tak perlu juga saya ucapkan sumpah setia,
Karena saya lebih senang untuk membuktikannya,
Percayalah bahwa kini dan selamanya,
Bagi saya kamulah pusat semesta,
Karena tak saya temukan mimpi dan cinta-cita tanpa kamu ada disana.

Sekian postingan di Hari Terakhir di 2019,
Semoga 2020 menjadi awal dari dekade terbaik untuk kita semua.

Rabu, 04 Desember 2019

MEMULAI OBROLAN

Selamat akhir tahun para bujang yang diawal tahun menuliskan menikah ditahun ini sebagai resolusi namun hingga tahun 2019 akan segera berakhir, baru sadar kalau selama sebelas bulan tidak melakukan apa-apa, hahaha. Dasar kalian payah ! *eh kita

Gak seperti tahun kemarin yang mana gue sempet suka sama dua orang perempuan.
Walau rasa suka itu berhasil gue kubur dalam-dalam karena aroma kekandasan gue rasa saat itu terasa sangat menyengat.
Tahun ini hampir gak ada lawan jenis yang buat gue tertarik untuk kembali mematahkan hati.
Membuat gue update story-story cengeng,
Buat captions-captions sok bijak,
Upload poto-poto yang gue anggap ganteng, gak ada !
Namun ada beberapa perempuan yang lumayan sering chatan dengan gue dan itu sekadar kakak-adek.

Di akhir tahun ada seorang perempuan yang pengen gue kenal lebih jauh.
Tapi karena sudah sangat lama untuk benar-benar memulai obrolan baru,
Gue jadi bingung harus memulai dengan chat apa ??
Didunia nyata kami belum pernah bertegur sapa, pun didunia maya kami hanya sekedar saling follow.
Ditambah doi gak satu sekolah, jadi gak bisa memulai chat dengan meng-ghibah temen atau guru sekolah
Doi bukan juga satu angkatan, jadi gak bisa ngobrolin suka-duka pasca lulus kuliah.
Doi juga gak pernah update status galau, jadi gak bisa mem-Fiersa Besari kan diri dengan kata-kata romantis khas anak indie.
Doi bukan juga satu hobi, jadi gak bisa bahas kenapa Ronaldo ke Juve, atau kenapa Tamiya dengan dinamo depan lebih stabil di kelas STB+, atau kok Miyabi pindah ke Filipina. *eh
Benar-benar bukan perkara mudah untuk memulai obrolan dengan orang yang sangat baru kita kenal.

Tapi demi membuat tanggal 20-02-2020 tidak terlewat begitu saja,
Chat harus tetap melayang ke kota masuk whatsapp nya.
Walau belum sangat kenal, berikut tetap ada banyak opsi untuk memulai obrolan yang bisa kalian catat:

1. Hai, nama saya Budi Setiawan jutaan orang  saya liat di facebook kamu JUGA suka kucing ya, boleh kenal lebih jauh gak ?

Kalau doi gak suka kucing, topik suka kucingnya bisa kalian ubah seperti,
Kamu juga pas pup suka liatin eek nya kan? Selain gabut, juga memastikan dilubang WC nya gak ada ular, boleh kenal ?

Atau, kamu kalau pertama kali masukin flashdisk ke port USB komputer pasti terbalik, kalau gitu sama, gue Budi Setiawan, jutaan orang  boleh kenal ?

Atau bisa pakai cara kedua:
2. Hai, mau tanya, dulu Presiden Soekarno tanda tangan Teks Proklamasi pake pena Pilot bukan ya ?

Atau cara ketiga:
3. Kamu tau gak, rumus kimianya Fe3(AsO3)2 itu apa ya ? kalau gak tau artinya sama, hehehe, boleh kenal ?

Keempat:
4. P

ini cara paling ampuh, tolong garis bawahi:
5. Tadi laptop lu gue titip sama Hendra ya ?
Ini adalah chat yang sengaja salah dikirim demi membuka obrolan baru yang biasanya berhasil.


OKE, AKHIRNYA GUE MULAI CHAT.

“selamat malam, bunga..” (sebut saja bunga)

Setelah dibalas datar, kenalan seadanya, haha-hihi canggung,

Selanjutnya gue mau chat lucu,
tapi.... kalau baru kenal ntar malah garing, terus doinya illfeal.

Mau banyak tanya takut doi ngebatin, apasih orang ini baru kenal juga, dan akhirnya illfeal.

Mau ngasih gombalan PAPA KAMU, takut seketika poto profil whatsapp nya hilang.

Mau nanya lagi ngapain, udah makan, lagi dimana, aku ganggu gak?
Gue pernah baca artikel kalau cewek sangat bosan dengan chat-chat pasaran seperti itu,
KECUALI, yang chat gitu orang yang doi suka.

Entahlah, kenapa perkara memulai chat bisa serumit ini
Mungkin itu sebabnya gue lebih suka mendekati orang yang sudah lama gue kenal,
Bukan kerena apa, tapi supaya gue gak lagi bingung harus mulai chat dari mana.

Mungkin sekian postingan ini, semoga ada faedahnya.
Untuk kalian para perempuan, sering – seringlah update story biar kami ada bahan untuk memulai chat.