Antara Cinta dan Ampas Kopi

Mematikan lampu, memejamkan mata lalu terdiam, 
Dikamar ini bersama pekatnya asap rokok sebagai pelengkap sesaknya hati ! 
Dengan secangkir Torabika sebagai perusak khayal tentang kamu. 
Ini kah cinta ?? 

Masih terdiam antara cinta dan ampas kopi. 
Menikmati depresi terdalam dari alasan yang sama, cinta. 
Ini kebodohan kesekian karena cinta. 
Dan ini senyum terperih karena cinta. 

Masih terdiam antara cinta dan ampas kopi. 
Apakah hati ini sudah berubah menjadi plastik, 
Sehingga terlihat wajar sebagai mainan ? 
Meremukkannya agar terlihat mudah untuk dimainkan. 
Fuck ! 

Masih terdiam antara cinta dan ampas kopi. 
Tertawalah, kami tidak akan terluka. 
Karena luka ini sudah kehilangan rasa sakit, 
Atau hati plastik ini yang sudah tidak merasakan sakit. 

Masih terdiam antara cinta dan ampas kopi. 
Berbahagialah angel blue, kerena anjing ini tidak punya itu ! 
Anjing ini bukan anjing rumahan yg dapat membuatmu tersenyum dengan gonggongan manis, 
Juga bukan Anjing dengan kasta tertinggi yg melengkapi kesempurnaan mu. 
Saya hanya Anjing penyendiri dan bodoh, 
Yang tetap tidak bisa memiliki sebuah tulang walau sudah mengemis untuk itu 
Yang harusnya membenci apa yg seharusnya ! 
Yang harusnya bukan diposisi antara harap dan penyesalan. 

Masih terdiam antara cinta dan ampas kopi. 
Tersenyum saat memberi makan Danger, 
Tersenyum seperti para pemberi harapan yang menjadikan kami seperti sampah ! 
Sampah yang hanya ingin melihat senyum nya di pagi hari, 
Sampah yang ingin kembali mengotori inbox nya di malam hari, 
Dan sampah yang 
Sudahlah, kamu peduli apa dengan hati ini ! 

Hai dearly beloved, angel blue dan gloria, 
Saya disini masih terdiam, 
antara cinta dan ampas kopi.