JARI TENGAH




Kemari lah, 
Lihatlah aku dengan sukarela kembali pada cengkraman neraka paling rendah. 
Menerima perihnya siksa dari menaruh harap pada hati yang salah. 
Dipaksa menari dibawah api penghianatan yang berkobar merah. 
Membakar perlahan semua kenangan indah yang tak pernah salah.

Kemari lah, 
Temani aku mencampur pil pahit dengan darah dari kepingan-kepingan hati yang patah. 
Percayalah, ini akan sangat indah. 
Kau akan merasa api menjalar ke seluruh pembuluh darah. 
Mencabik semua luka yang merekah dan menggantinya dengan amarah yang terus bertambah. 

Kemari lah, 
Temani aku mengacungkan jari tengah, 
Untuk seluruh juang yang berakhir patah, 
Untuk hati hebat yang mulai berdarah, 
Untuk menetap yang ternyata hanya singgah, 
Untuk semua kisah yang berakhir gundah, 
Untuk harap yang kini musnah, 
Untuk yang ku kira rumah ternyata sampah.

Tentang aku yang sempat percaya engkau adalah anugerah terindah, 
Lupakan lah !

Komentar