Perlahan aku kembali melihat nya,
Sahabat lama yang telah melewati banyak purnama
Tanpa rasa percaya akan hikayat pencinta yang bahagia.
Aku memberinya cerita,
Tentang dua manusia yang disatukan oleh cinta.
Dia tertawa sembari berkata,
Mulut busuk politisi lebih ku percaya.
Lalu aku bercerita,
Tentang dua manusia yang saling berjanji untuk terus bersama.
Dia tertawa sembari berkata,
Indonesia bersih dari koruptor itu lebih nyata.
Aku terus bercerita,
Tentang dua manusia yang selamanya saling cinta dan bahagia.
Dia tertawa sembari bertanya,
Apa kau lupa aku tak lagi percaya akan hikayat pencinta yang bahagia?
Komentar
Posting Komentar