Dihujani pahitnya perundungan,
Dan dibenamkan dalam gelapnya palung keputusasaan.
Akhirnya disudut sempit bumi kita dipertemukan,
Untuk mulai saling membuka obrolan,
Saling berbalas pesan, kesan dan perasaan,
Dan ku berharap ini bukan kepalsuan.
Bolehkah aku berharap lebih kepadamu wahai jelita?
Untuk bersama mengakhiri dinginnya rantai kesepian.
Menjadikanmu hal besar yang ku perjuangkan.
Untuk menyambut ku dengan senyum kebahagiaan,
bukan sebagai pelarian.
Wahai jelita, bolehkah kau ku jadikan rumah?
Menjadikanmu rumah sebagai tujuan pulang saat duniaku tak lagi ramah,
Menjadikanmu rumah bukan tempat singgah,
Sebab disanalah aku ingin menetap dan merebah.
Kini langit telah dipenuhi hangatnya doa
Untuk menjadikan mu yang terakhir kucinta,
Menjadikan indahmu hal pertama kulihat kala terjaga dan membuka mata,
Dan untuk selamanya menemaniku merenta bersama.
Baru baca ini dan ini keren, bow!
BalasHapus